
Tak terasa sudah hampir sebulan kita berada di semester kedua tahun ajaran 2020/2021 ini. Artinya sudah lebih dari satu tahun proses belajar mengajar dilakukan jarak jauh. Betapa pandemi sangat memengaruhi beragam aspek, tak terkecuali aspek pendidikan. Bukan cuma di Indonesia loh, hampir seluruh belahan dunia merasakan hal yang sama.
Selama pandemi ini, setiap satuan pendidikan mengerahkan kemampuannya hingga batas maksimal. Semua itu demi menyelenggarakan proses pembelajaran yang baik dan tepat sasaran. Namun apa daya, dalam banyak faktor tentu tak sesempurna pembelajaran tatap muka. Sehingga banyak kalangan merasa bahwa pembelajaran di masa pandemi ini terasa menyulitkan.
Salah satunya tentu karena kita percaya bahwa peran guru tak bisa digantikan dalam mendidik. Adapun segala teknologi adalah alat atau media pendukung saja. Nah, apa yang membuat proses pembelajaran saat ini dianggap sulit?
Berikut beberapa alasannya:
- Pembelajaran daring menjadi monoton dan membosankan.
- Materi ajarnya kurang interaktif, jadi sulit memahami.
- Pengajarnya (masih banyak) yang gagap teknologi.
- Faktor TI (sinyal dan gadget) yang tidak merata di seluruh tempat, dsb.
Keempat hal di atas menjadi jawaban yang mendominasi ketika saya coba membuat survey sederhana tentang proses pembelajaran daring.
Solusi
Terlepas dari semua kendala yang ada, tentulah kita harus tetap bersemangat dan membawa energi positif. Kalau bukan kita, siapa lagi?
Untuk itu, alih-alih menyalahkan keadaan lebih baik kita menemukan solusi praktis. Ada banyak sekali jalan keluar sebenarnya.
Misal, untuk alasan pertama tentang pembelajaran yang monoton sehingga membuat para siswa bosan, kita bisa menyiasati dengan mengakali durasi.
Lalu berkaitan dengan alasan kedua, yaitu tentang penyajian materi ajar. Sebagai guru yang dituntut untuk mampu menguasai kelas, maka kita harus terus beradaptasi. Misalnya mengikuti workshop mengenai media ajar, kemudian menyajikan media ajar interaktif hasil kreasi kita.
Hal tersebut sekaligus menjawab alasan ketiga. Tidak dipungkiri bahwa banyak tenaga pengajar senior yang alhamdulilah masih aktif dalam dunia pendidikan di Indonesia. Peranan kita lah untuk berkolaborasi saling mengisi. Dari rekan senior kita bisa belajar banyak tentang ilmu, dan kita pun bisa membantu mereka untuk familiar dengan ragam teknologi demi mendukung proses belajar mengajar. Karena sejatinya, guru adalah pembelajar sejati. Kita bisa belajar bahkan dari siswa, karena merekalah pemilik era masa kini.
Jika semua upaya telah diusahakan namun siswa masih merasa kurang memahami materi ajar yang kita berikan, jangan sungkan untuk memberikan saran tambahan.
Sebagai guru, saya melihat ragam psikologis siswa. Ada beberapa yang mampu mengikuti dengan durasi yang dijadwalkan sekolah, ada juga yang butuh waktu tambahan.
Nah, jika fasilitas sekolah belum memungkinkan untuk pendampingan individu (mentoring), kita bisa menyarankan orang tua untuk mendaftarkan anaknya ke lembaga
bimbel online (bimbingan belajar daring).
Ini adalah opsi tambahan untuk memenuhi kebutuhan siswa itu sendiri. Sebenarnya, para orang tua jaman sekarang sudah menyadari hal tersebut. Beberapa dari mereka telah mendaftarkan anaknya ke bimbel yang tersedia, namun dikarenakan pandemi mereka pun mundur.
Ada sebuah bimbel online yang bisa saya rekomendasikan. Namanya 'Kelas Pintar'.
Kelas Pintar
Seperti halnya lembaga bimbingan belajar, Kelas Pintar memiliki fitur utama yaitu menyediakan layanan pendampingan belajar. Yang membedakannya dengan bimbel konvensional adalah sistem online/daring. Sehingga bisa diakses dari mana saja.
Bimbel online Kelas Pintar ini mengutamakan keunikan setiap anak. Seperti yang jadi prinsipku pribadi. Bahwa setiap anak punya preferensi dan caranya masing-masing dalam belajar.

Nah, metode yang diterapkan di bimbel Kelas Pintar ini mengedepankan personalitas setiap anak. Penyampaian materi yang dilakukan di sana, disesuaikan dengan ragam karakter siswa. Yakni sediaan bahan ajar yang memfasilitasi karakter visual, audio, serta kinestetik atau disingkat V.A.K.
Menyesuaikan dengan kurikulum di Indonesia, Kelas Pintar melakukan pendekatan Pintar berupa pendekatan learn, practice, and test.

Kelas Pintar sendiri percaya bahwa pembelajaran tak serta merta melepaskan teori pada siswa. Maka dari itu, platform pembelajaran yang disediakan, mendukung pengintegrasian antar siswa, guru, dan orang tua/ walinya. Hal ini bisa menghasilkan kualitas pembelajaran prima dan berdampak positif bagi siswa.
Jika Anda adalah para wali murid, silakan pertimbangkan untuk mengambil tambahan bimbel secara online ini. Demi meminimalisir penyebaran COVID-19 namun tetap mampu mengoptimalkan pembelajaran pada anak.
Salam belajar!